KENDARI, TINTAJURNALIS.COM — Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus menunjukkan komitmen dalam pengembangan Industri Kecil menengah (IKM) untuk bisa naik kelas. Salah satunya dengan mendorong IKM di Kota Lulo bisa mengantongi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Hingga akhir 2024, IKM di Kota Bertakwa telah mendapatkan 144 sertifikat TKDN.
Wakil Wali Kota Sudirman menjelaskan sektor IKM menyumbang 3,56 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, berkontribusi 21,1 persen dari total output industri dan menjadi penyerap tenaga kerja formal dan informal..
“Di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, IKM justru menjadi penopang fundamental perekonomian. Mereka tidak hanya menyerap tenaga kerja, tapi juga menciptakan produk-produk unggulan yang berdaya saing,” papar Sudirman.
Wawali Kendari menargetkan IKM dan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi lokal. Melalui program-program strategis, Pemkot berharap pertumbuhan IKM dapat memberikan multi efek hingga ke wilayah sekitar Sulawesi Tenggara.(Sultra).
Sebanyak 166 sertifikat TKDN diusulkan untuk 47 IKM yang bergerak di sektor pangan, kerajinan, olahan batako dan meubel. Dari jumlah itu, 144 sertifikat telah terbit hingga 2024 atau melampaui target awal sebanyak 125 sertifikat.
“Penandatanganan kerjasama antara Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Kendari dengan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Hasil Perkebunan, Mineral dan Maritim (BBIHPMM) Regional Makassar kata dia, bertujuan mempercepat proses sertifikasi TKDN bagi produk-produk IKM di Kendari,” ujarnya.
Kepemilikan Sertifikasi TKDN ini sangat penting karena membuka peluang produk IKM masuk dalam sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah. Selain itu, pelaku IKM berpeluang mendapatkan insentif fiskal seperti bantuan alat, permodalan, hingga potongan pajak.
“Melalui sertifikasi TKDN, kita ingin produk IKM Kendari tidak hanya bersaing di pasar lokal, tapi juga bisa menembus pasar nasional bahkan ekspor. Ini bagian dari langkah nyata mewujudkan program IKM naik kelas dan berdaya saing,” ujarnya. (lis)